Aksi Gerakan Penyaluran Donasi Korban Banjir oleh HMJ KPI IAIN Pekalongan
Pekalongan–Jurnalphona.com Aksi gerakan penyaluran donasi sosial yang dilakukan oleh HMJ KPI IAIN Pekalongan ke beberapa posko korban banjir dan rumah warga yang tergenang banjir di sekitar Kota Pekalongan. Minggu, (28/2)
Banjir melanda Kota Pekalongan menyebabkan banyaknya rumah warga yang tenggelam. HMJ KPI IAIN Pekalongan memulai pengumpulan bantuan donasi dari berbagai pihak yang dimulai sejak Jumat, 19 Februari hingga Kamis, 25 Februari 2021. Aksi ini berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp. 9.500.000,-, bawahan sebanyak 29 pcs, atasan sebanyak 87 pcs, dan jilbab sebanyak 12 pcs. Bantuan penyaluran donasi sosial ini dilakukan di beberapa titik di daerah Pekalongan.
“Titiknya ada beberapa, yang pertama Dinas Sosial, SMK N 2 Pekalongan, Karangjompo, dan Wiradesa. Ada makanan yang siap dimakan, Kebutuhan pokok, pakaian,juga obat-obatan.” Ujar Aisa khumairoh selaku ketua pelaksana umum.
Penyaluran donasi ini disalurkan ke daerah sekitar Karangjompo bantuan yang diberikan berupa makanan 100 box, salep, minyak angin, dan tolak angin, kemudian di wilayah Wiradesa bantuan yang diberikan berupa makanan 200 box, dan di posko pengungsian SMK Negeri 2 Pekalongan bantuan yang diberikan berupa makanan 100 box, pampers anak-anak, pampers orang tua, pembalut, vitamin C, tolak angin dan pakaian. Serta di Dinas Sosial Kota Pekalongan bantuan yang diberikan berupa beras, telur, penyedap rasa, mie, dan air mineral. Sebelumnya HMJ KPI IAIN Pekalongan juga telah memberikan bantuan berupa makanan sebanyak 371 box, sehingga total jumlah keseluruhan nasi kotak yang disalurkan yaitu sekitar 771 box.
Dengan adanya bantuan dari HMJ KPI IAIN Pekalongan menurut Lukman selaku koordinator posko pengungsian di SMK Negeri 2 Pekalongan menyampaikan terimakasih kepada mahasiswa KPI IAIN Pekalongan.
“Alhamduillah dari KPI IAIN sudah mau membantu dan sangat bersyukur sekali, para pengungsi di sini sudah dapat bantuan, ya semoga bisa dipergunakan dengan baik,” ujar Lukman.
Mengingat posko pengungsian di SMK Negeri 2 Pekalongan yang sudah didirikan sejak Minggu, 7 Februari lalu. Lukman juga menyampaikan bahwa pada satu minggu pertama ada sekitar 200 pengungsi dan sekarang sisanya hanya tinggal 95 pengungsi, yang sebagian besar pengungsi datang dari wilayah Kramatsari, Pasir Sari, dan sebagian kecil dari wilayah Jeruk Sari.
Hal tersebut juga serupa dengan yang diungkapkan oleh koordinator dapur umum Dinas Sosial Kota Pekalongan yaitu Ibu Eni, beliau sangat berterimakasih khususnya kepada mahasiswa karena sudah mau membantu membungkuskan nasi di dapur umum Dinas Sosial Kota Pekalongan. Dirinya juga menyampaikan untuk tahun ini jumlah penyalur bantuan sosial dari komunitas-komunitas mahasiswa juga lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Banjir memang menjadi perkara yang sangat biasa di wilayah Pekalongan oleh karena itu, menjaga kebersihan merupakan hal yang sangat penting, sebab banyak masyarakat Pekalongan yang berharap agar kedepannya banjir tidak terjadi lagi di kota ini. Hal ini selaras dengan penyampaian ketua pelaksana aksi gerakan penyaluran donasi korban banjir yang mengatakan “Karena kan banjir ini tahunan ya, jadi ya bisa semakin sadar saja jangan buang sampah sembarangan.” ujar Aisa Khumairoh. (SP/NLN)