Bedah Karya Slamet Tuhari, Islam Kita, Islam Mereka: ‘Ente Islam yang mana?’
Batang – kpipekalongan.com – Komunitas Santri Batang menggelar bedah buku berjudul “Islam Kita, Islam Mereka: ‘Ente Islam Yang Mana? karya Direktur Bidang Penyaluran NUCare-Lazisnu Pusat, Slamet Tuhari. Acara ini berlangsung pada Sabtu (5/1/19) di Aula Galeri & workshop batik rifaiyah, Kalipucangwetan, Batang, Jawa Tengah.
Acara tersebut dipenuhi dengan diskusi hangat tentang tema-tema keislaman yang sedang hits, seperti hakikat jihad, demokrasi dll.
Slamet Tuhari, Mantan PP IPNU Demisioner ini mencoba memaparkan beberapa pendapat ulama mengenai permasalahan – permasalahan yang sedang hits pembahasannya dari sisi pro dan kontranya.
Unang (21), salah satu peserta bedah buku ini mengaku senang dengan acara tersebut bahkan ia berharap acara-acara bertajuk diskusi keislaman dan kebangsaan ini dapat terus diadakan, di Batang.
Bahkan kegiatan semacam ini bisa memperkuat pondasi kebangsaan dan keislaman para generasi millenial di tengah arus hoax yang getol sekali ingin merubah dasar-dasar negara.
Berangkat dari hal itu, bedah buku ini diadakan seperti yang dipaparkan oleh ketua panitia, M. Aris Yusuf (20). “Diskusi ini kami gelar dalam rangka mengokohkan kembali pondasi kebangsaansekaligus keislaman kita yang akhir-akhir ini sering dibenturkan. Karena seperti ajaran para kyai kita bahwa kita adalah orang Indonesia yang beragama islam bukan orang islam yang sedang numpang berada di Indonesia. Indonesia ini rumah kita bersama”, papar Aris, sapaan akrabnya kepada tim redaksi.
Di tengah sesi bedah buku Slamet Tuhari berusaha menyadarkan para peserta bedah buku untuk semakin memperbesar rasa ingin tahu kita dengan membaca. Menurutnya dengan membaca kita semakin sulit untuk menciptakan iklim salah-menyalahkan di antara sesama umat nabi Muhammad saw. “Semakin tinggi cakrawala dan keilmuan seseorang, maka semakin sulit ia menyalahkan orang lain”, papar Direktur Bidang Penyaluran NUCare-Lazisnu Pusat ini.
Kegiatan semacam itu akan terus diadakan oleh Komunitas Santri Batang. Sebelumnya Kajian Pelajar dan Remaja Aswaja (Kopdar Aja) juga telah dilangsungkan pada Desember lalu dengan mengkaji Kebenaran Argumentasi Amaliah Aswaja. (ars)